Wednesday, October 17, 2018

Mengenal Tokoh Seni Lukis Legendari dari Indonesia

Tokoh Seni Lukis Indonesia begitu diketahui di mata dunia dengan kekayaan alam, budaya, serta kulinernya yang bermacam. Tidak cuma itu, Indonesia nyatanya ikut juga mempunyai segudang seniman-seniman senirupa hebat yang sangat tersohor dalam dunia. Di bawah ini Top 10 Pelukis Pakar Legendaris Indonesia vs JAVADESINDO Art Gallery, diapresiasi berdasarkan bakat, peran serta dedikasi beberapa pelukis itu dalam perubahan bagian seni rupa terutamanya karya seni gambar di Indonesia oleh beberapa pengamat serta kritisi seni.

1. RADEN SALEH ( Semarang 1807 – 1880 )

Tokoh-tokoh Seni Lukis Indonesia
Salah satunya Pelukis Pakar Legendaris Indonesia pada masa sebelum kemerdekaan, waktu Indonesia masih tetap dijajah Belanda. Raden Saleh ialah salah satunya Pelukis Pakar Indonesia yang disadari menjadi Pelukis kelas Dunia. Karya-karya lukisanya ialah saksi riwayat, banyak bercerita tentang keadaan pada zaman perjuangan serta kehidupan penduduk terutamanya Jawa. Salah satunya karya lukisanya yang populer ialah “Penangkapan Diponegoro”, Raden Saleh ikut mendapatkan pengahargaan atas bakat karya seninya, hingga Beliau mendapatkan beasiswa dari pemerintah Belanda untuk Studi di Negara Belanda serta Beberapa negara Eropa lainnya. Style saluran Lukisan saleh ialah style Naturalism, Realism serta Classic.

Salah satunya karya lukisan Raden Saleh berjudul " Berburu" alat lukisan cat minyak di atas canvas, dikoleksi oleh Museum Mesdag, Belanda.

2. AFFANDI ( Cirebon 1907 – 1990 )

Tokoh-tokoh Seni Lukis Indonesia
Adalah salah satunya Pelukis Pakar Legendaris Indonesia yang namanya sudah mendunia karena karya-karya lukisan abstraknya yang unik serta berkarakter, di mana style lukisanya itu tidak pernah ada, atau tidak pernah dibuat oleh pelukis sebelumya. Style saluran Lukisanya ialah style baru dalam saluran lukisan moderen terutamanya ekspresionism. Karya-karya Lukisanya banyak memperoleh animo dari beberapa pengamat seni baik dari dalam serta luar negeri, beliau aktif berpameran tunggal di Beberapa negara misalnya: Inggris, Eropa, Amerika serta India, pada saat Tahun 1950-an.

Affandi ialah salah satunya Pelukis yang sangat produktif, di mana beliau sudah membuat lebih dari 2 ribu lukisan saat hidupnya, karyanya sudah menyebar di semua pelosok Dunia serta dikoleksi oleh beberapa Kolektor kelas lokal serta Dunia.

Style saluran Lukisan Affandi ialah Abstrak yang masuk dalam sisi saluran ekspresionism.

Salah satunya karya lukisan Affandi berjudul "Muka - muka putra Irian" , alat lukisan cat minyak di atas canvas, ukuran 98cm X 126cm, dibikin tahun 1974

3. BASUKI ABDULLAH ( Surakarta 1915 – 1993 )

Tokoh-tokoh Seni Lukis Indonesia
Pelukis Pakar Legendaris Indonesia yang lahir di Surakarta, talenta serta bakat melukisnya yang mengagumkan tampak dari tiap-tiap karya Lukisanya, beberapa warna yang terkombinasi masak, kehalusan goresan, kesempurnaan anatomi object serta formasi object.

Basuki Abdullah sewaktu karirnya menjadi seseorang Pelukis Pakar, sempat memulai karirnya studi di Belanda, serta membuat perjalanan ke Negara-negar Eropa untuk memperdalam pengetahuanya tentang Seni rupa, salah satunya ialah Negara Prancis serta Italia, Negara asal dari beberapa Pelukis Pakar kelas Dunia ( Picasso, Leonardo da Vinci, Renoir, Monet, Paul Gaugin, Dan lain-lain. ).

Salah satunya prestasinya yang mengharumkan nama Bangsa Indonesia di mata Dunia ialah kesuksesanya memenangkan lomba sayembara melukis pada saat penobatan Ratu Yuliana (Belanda ) pada 6 September 1948, Basuki Abdullah jadi juara serta sukses singkirkan 87 Pelukis dari Eropa, beliau sempat juga diangkat jadi Pelukis masih di Istana Merdeka, serta karya-karyanya banyak menghiasi ruang Istana Merdeka.

Sewaktu hidupnya Basuki Abdullah banyak terima penghargaan baik dari dalam serta luar Negeri atas Dedikasinya dalam Dunia seni terutamanya Lukisan, style saluran Lukisan Basuki Abdullah ialah Realism serta Naturalism.

Salah satunya lukisan Basuk Abdullah berjudul " Diponegoro pimpin pertarungan " alat lukisan cat minyak di atas canvas, ukuran 150cm X 120cm, dibikin tahun 1940

Mengenal Tokoh Seni Lukis Legendari dari Indonesia

4. HENDRA GUNAWAN ( Bandung 1918 – 1983 )

Hendra Gunawan lahir di Bandung, Jawa Barat pada tahun 1918, serta Meninggal dunia di Denpasar, Bali. 17 Juli 1983. Hendra Gunawan ialah seseorang pelukis, penyair, pematung serta pejuang gerilya. Selama saat mudanya ia masuk dengan tentara pelajar serta ialah anggota aktif dari Poetera (Pusat Tenaga Rakyat) serta organisasi yang di pimpin oleh Sukarno dan sebagainya. Ia ikut aktif dalam Persagi (Asosiasi Pelukis Indonesia, satu organisasi yang dibangun oleh S. Soedjojono serta Agus Djaya pada tahun 1938.

Tokoh-tokoh Seni Lukis Indonesia
Hendra Gunawan memiliki prinsip dalam pandangan politiknya, mengabdikan hidupnya untuk memerangi kemiskinan, ketidak adilan serta kolonialisme. Dia dipenjara di Kebon Waru atas keterkaitannya di Institut Budaya Popular (Lekra), satu organisasi budaya yang berafiliasi dengan komunis saat ini tidak berperan, Partai Indonesia (PKI). Penahanan Hendra Gunawan saat 13 Tahun diawali pada tahun 1965 sampai tahun 1978. Saat di penjara beliau masih aktif berkarya membuat lukisan bertopik tentang kehidupan penduduk pedesaan pada jamanya, misalnya: Panen Padi, berjualan buah, kehidupan nelayan, situasi panggung tari-tarian, dan lain-lain. Hampir disemua Lukisanya berlatar belakang alam.

Dengan bakat menjadi seseorang Pelukis senior serta memiliki ciri-ciri karya Lukisan yang ciri khas, jadikan namanya masuk dalam rincian Pelukis Pakar Legendaris terkenal Indonesia.

Ciri-ciri Lukisan beliau begitu berani dengan ekspresi goresan cat tebal, serta ekspresi warna kontras apa yang ada, karya Lukisanya banyak dikoleksi oleh beberapa kolektor dalam negeri. Perjalanan Saluran Lukisan karya Hendra Gunawan sebelumnya ialah realism yang menggambarkan tema-tema tentang Tips Merawat Motor Matic Injeksi, akan tetapi sesudah masa kemerdekaan, karya-karya lukisan ber metamorfosa dalam saluran lukisan ekspresionism, tema-tema lukisanya tentang bagian-bagian kehidupan penduduk pedesaan.

Salah satunya lukisan karya Hendra Gunawan berjudul " Mencari kutu rambut " alat lukisan cat minyak di atas canvas, ukuran 84cm X 65cm, dibikin tahun 1953.


5. S. SUDJOJONO (Kisaran, Sumatera Utara 1913 - 1985

Tokoh-tokoh Seni Lukis Indonesia
S. Sudjojono lahir di Rata-rata, Sumatera Utara 14 Desember 1913 , serta meninggal dunia di Jakarta 25 Maret 1985. Soedjojono lahir dari keluarga transmigran asal Pulau Jawa. Ayahnya, Sindudarmo, ialah mantri kesehatan di perkebunan karet Rata-rata, Sumatera Utara, beristrikan seseorang buruh perkebunan. Ia lantas jadikan anak angkat oleh seseorang guru HIS, Yudhokusumo. Oleh bapak angkat berikut, Djon (nama panggilannya) dibawa ke Jakarta (saat itu masih tetap bernama Batavia) pada tahun 1925. Ia menamatkan HIS di Jakarta, lantas meneruskan SMP di Bandung, serta mengakhiri SMA di Perguruan Taman Siswa di Yogyakarta. Di Yogyakarta itu ia sudah sempat belajar montir sebelum belajar melukis pada R.M. Pringadie saat beberapa waktu. Pada saat di Jakarta, ia belajar pada pelukis Jepang, Chioji Yazaki.

S. Sudjojono sudah sempat jadi guru di Taman Siswa selesai lulus dari Taman Guru di perguruan yang dibangun oleh Ki Hajar Dewantara itu. Ia ditugaskan oleh Ki Hajar Dewantara untuk buka sekolah baru di Rogojampi, Banyuwangi, tahun 1931. Akan tetapi ia lalu akan memutuskan menjadi pelukis. Pada tahun 1937, ia turut pameran bersama dengan pelukis Eropa di Kunstkring Jakarya, Jakarta. Berikut awal namanya diketahui menjadi pelukis, Pada tahun itu ikut ia jadi pionir membangun Persatuan Pakar Gambar Indonesia (Persagi). Oleh karenanya, waktu itu dikatakan sebagai tonggak awal seni gambar moderen berciri Indonesia. Ia sudah sempat menjabat menjadi sekretaris serta jubir Persagi. Tidak hanya menjadi pelukis, ia dikenal juga menjadi kritikus seni rupa pertama di Indonesia. Lukisanya memiliki ciri-ciri Goresan ekspresif serta dikit memiliki tekstur, goresan serta sapuan seperti dituang demikian saja ke kanvas.

Pada periode sebelum kemerdekaan, karya lukisan S.Sudjojono banyak bertopik tentang semangat perjuangan rakyat Indonesia dalam mengusir penjajahan Belanda, akan tetapi sesudah zaman kemerdekaan lantas karya Lukisanya banyak bertopik tentang panorama Alam, Bunga, kegiatan kehidupan masayarakat, serta narasi budaya.


Salah satunya lukisan karya S. Sudjojono berjudul " Seko (perintis gerilya), alat lukisan cat minyak di atas canvas, ukuran 173,5cm X 194cm


6. POPO ISKANDAR ( Garut, Jawa Barat 1929 – 2000 )

Sang Pelukis Pakar ini populer dengan keunikan Lukisan bertopik kucing, dilukis dalam style ekspresionism memiliki nuansa minimalis, cat tebal serta memiliki tekstur. Salah satunya fakta Popo Iskandar suka melukis kucing, seperti yang sempat beliau katakan sewaktu hidup “ Perilaku kucing variasi, manja, binal serta buas, tetapi penurut. Karenanya saya menyukainya” tuturnya. Dia ikut melukis tema-tema binatang lainnya seperti ayam serta harimau.

Lukisan Popo Iskandar banyak dikoleksi serta sekaligus juga jadikan menjadi icon di rumah bergaya moderen serta minimalis, karya-karya Lukisanya banyak memperoleh animo dari beberapa pengamat seni, baik dalam serta luar negeri.

Salah satunya lukisan karya Popo Iskandar berjudul " Kucing mata hijau ", alat lukisan cat minyak di atas canvas, ukuran 30cm X 40cm

7. SRIHADI SOEDARSONO ( Solo 1931 )

Pelukis maestro asal Solo – Jawa Tengah, karya-karya Lukisanya adalah saksi perjalanan sejarah yang beliau goreskan sejak jaman kemerdekaan hingga jaman modern, tema mengenai perjuangan, kehidupan, alam dan cinta, semua terkumpul dalam karya-karya lukisanya, baik dalam sketsa atau dalam karya lukisan dengan berbagai media.

Srihadi Soedarsono adalah alumni ITB Tahun 1959, beliau juga mengenyam pendidikan di Ohio State University, Amerika Tahun 1960 – 1962. Belaiu pernah mengajar di ITB dan menjadi ketua Institut Seni Jakarta.

Srihadi Soedarsono termasuk pelukis produktif, yang banyak menciptakan karya-karya Lukisan berkualitas tinggi, dan sering mengadakan event pameran tunggal baik dalam dan luar negeri. Karyanya telah banyak dikoleksi kolektor berkelas, dan hingga saat ini lukisanya masih banyak diburu kolektor baik dalam dan luar negeri. Gaya aliran lukisan karya Srihadi Soedarsono masuk dalam gaya aliran lukisan modern kontemporer.

Salah satu lukisan karya Srihadi berjudul " Borobudur II ", media lukisan cat minyak diatas canvas, ukuran 95cm X 140cm, dibuat tahun 1982

8. JOKO PEKIK ( Grobogan, Jawa Tengah 1938 )

Pernah mengenyam pendidikan ASRI di Jogja ( Akademi Seni Rupa Indonesia ) yang sekarang menjadi ISI ( Institut Seni Indonesia ), mempunyai gaya dan karakter Lukisan yang khas, beliau banyak mengkritisi dalam tatanan kehidupan sosial melalui karya Lukisanya.

Perjalanan hidupnya adalah petualangan getir menuju kesuksesan, sebab kasus LEKRA beliau dikucilkan dari masyarakat, karya-karya lukisanya tidak dihargai hingga pada era reformasi beliau mulai menemukan secercah harapan. Karya-karyanya mulai diapresiasi oleh para pengamat seni, dan beberapa karya Lukisanya yang bertema “Celeng” memperoleh apresiasi yang luar biasa dari para pengamat atau para pecinta Lukisan, sehingga karya Lukisan Joko pekik mulai diburu banyak kolektor dengan harga tinggi. Gaya aliran lukisan karya Joko Pekik masuk dalam gaya aliran lukisan realisme sosialis.

Salah satu lukisan karya Djoko Pekik berjudul "Berburu celeng" lukisan seharga Rp. 1 Miliar, dibuat tahun 1998.

9. JEIHAN SUKMANTORO ( Solo 1938 )

Sebagai salah satu Pelukis senior dengan karya-karya lukisan figuratifnya yang khas dan unik, dimana selalu melukiskan figur manusia dengan mata hitam pekat, seolah mengandung makna dan misteri yang dalam.

Kini karya lukisan Jeihan seolah menemukan makna baru dalam tema yang lebih religius, yang mungkin terinspirasi dari perjalanan Hajinya beberapa Tahun yang lalu.

Lukisan karya Jeihan harganya terus merangkak naik seiring dengan naiknya kepopuleran nama dan karya-karya Lukisanya. Lukisan karya Jeihan termasuk dalam gaya aliran lukisan figurative modern.

Salah satu lukisan Jeihan berjudul "Gadis berbaju putih" media lukisan cat minyak diatas canvas, ukuran 60cm X 49cm, dibuat tahun 1975

10. WIDAYAT ( Kutoarjo, Jawa Tengah 1919 – 2002 )

Salah satu Pelukis Maestro asal Kutoarjo – Jawa Tengah, sebagian besar karya Lukisanya bertemakan Flora dan Fauna, terinspirasi dari pengalamanya yang membekas pada Tahun 1939 saat beliau pernah bekerja sebagai mantri opnamer ( juru ukur ) pada bidang kehutanan di Palembang selama tiga Tahun, dari pengamatanya mengenai alam, satwa dan tumbuhan selama beliau bekerja itulah yang mengilhami sebagain besar karya Lukisanya bertema mengenai Alam, tumbuhan dan fauna dilukis dalam gaya batik kontemporer.

Sang Pelukis maestro Widayat mengasah talentanya di ASRI ( Akademi Seni Rupa Indonesia ) Jogja, yang di lalu hari didaulat untuk mengajar di akademi seni rupa itu. Semasa hidupnya beliau sering mengadakan pameran baik tunggal ataupun kelompok, di dalam dan luar negeri ( Italy, Kuwait dan Singapura ). Beberapa penghargaan dibidang seni pernah disandangnya, atas dedikasinya dalam bidang seni rupa.

0 comments:

Post a Comment

 

Copyright © 2013. ELUTENma - All Rights Reserved
Template Created by BTDesigner Published..Blogger Templates
Proudly powered by Blogger